Ini tiga ciri pemerintahan Jokowi otoriter menurut Amien Rais
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais menyebut Presiden RI Joko Widodo mempunyai tiga ciri pemerintah otoriter. Hal tersebut mulai dari kriminalisasi pihak oposisi yang kerap mengkritik, pejabat koalisi yang terlibat kasus korupsi hingga pembungkaman dan penguasaan media.
"Ciri otoritarianisme itu adalah bahwa setiap oposisi harus dibasmi. Nah ini Om Joko memang pekerjaannya mengempeskan oposisi. Jadi partai yang tak bergabung dikucilkan, sudah ketakutan dan itu yang terjadi," kata Amien dalam diskusi di Seknas Prabowo-Sandiaga di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/01/2019).
"Saya katakan tiga hal yang mari kita perhatikan, demokrasi yang kita idam-idamkan dulu itu selama 4 tahun rezim Jokowi sudah berubah wajah, berubah isi, berubah arah, dan amat sangat berbahaya," tambahnya.
Lebih lanjut, Amien menuding bahwa Jokowi menguasai 95 persen media massa. Menurutnya, hal tersebut terbukti dari berita 'framing' yang selalu berpihak pada pemerintah, namun sangat pedas isi beritanya ketika memberitakan oposisi.
"Kedua, ciri otoriterisme adalah bahwa mereka itu mencoba menguasai mass mediadan ini sudah berhasil hampir 95 persen. Pak Harto aja nggak mampu," jelasnya.
"Jadi Om Joko luar biasa. Ini orang Solo memang hebat sekali, dari tukang kayu, wali kota, jadi gubernur belum selesai, kemudian muncul sebagai capres dan berhasil. Ini memang luar biasa itu karena gorengan media massa sehingga pikiran rakyat dibentuk untuk apa maunya media massa itu," tambahnya.
Dia menyatakan bahwa hal tersebut juga terbukti dari banyaknya pejabat pemerintah dan pihak koalisi yang terlibat kasus korupsi didalamnya,sehingga Amien menuding bahwa ada mafia didalam pemerintahan Jokowi.
"Ketiga, ciri otoriter di dalam pemerintah itu melakukan korupsi berskala mega. Jadi bahwa ada korelasi positif akar kekuasaan dengan tingkat korupsi. Makin tinggi kekuasaan makin menjulang korupsi," imbuhnya.
"Di mana pun juga korupsi terbesar pasti ada di Istana dan sekitarnya. Sehingga saya katakan dengan berani, nanti kalau ada pergantian presiden saya kira mafia dalam kekuasaan harus kita angkat ke permukaan," pungkasnya.